Minggu, 15 Agustus 2010

Ujung Tombak Pelaksana Program Pembangunan

MUNGKIN sebagian orang beranggapan bahwa Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) hanyalah sekumpulan ibu-ibu rumah tangga atau ibu-ibu pejabat.

Anggapan itu bisa keliru,karena di Kota Cimahi,TP PKK berperan sebagai mitra pemerintah daerah Di bawah kepemimpinan Ketua TP PKK Kota Cimahi Atty Suharti Tochija, sekumpulan ibu-ibu itu menjadi ujung tombak pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan.Untuk mengetahui sejauhmana peran PKK membawa kemajuan positif di Kota Cimahi, berikut petikan wawancara reporter Seputar Indonesia Radi Saputro dengan Atty Suharti Tochija.

Apa yang Anda ketahui tentang PKK dan asal muasal PKK di Indonesia?

Saya kira PKK ini dimulai dari Jawa Tengah. Di sana banyak keluarga miskin dan tidak mampu,kemudian dari kepedulian istri Gubernur Jawa Tengah Supardjo Rustam yang menjabat saat itu,melihat kondisi masyarakat di lapangan diperlukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya keluarga. Setelah diketahui oleh Menteri Dalam Negeri dan dinilai patut dijadikan satu lembaga, akhirnya PKK diresmikan secara nasional.

Apa peran dan posisi PKK,apalagi Kota Cimahi memiliki visi dan misi khusus menjadi kota industri kreatif?

Untuk PKK masih tetap arahnya kepada masyarakat,khususnya keluarga. Letak kesejahteraan itu ada pada keluarga.Jadi boleh dikatakan keluarga merupakan kelompok masyarakat terkecil di dalam satu wilayah. Jadi, dengan kondisi masyarakat di Indonesia yang belum semuanya makmur, memang masih diperlukan PKK sebagai ujung tombak pelaksana program pemerintah di bidang ekonomi, pendidikan,dan kesehatan.

Di Kota Cimahi, PKK tanpa lelah dan pamrih terus mendukung program pemerintah daerah, salah satunya menjadikan Kota Cimahi sebagai creative city. Sejauh ini peran kader PKK di Kota Cimahi sangat luar biasa. Dengan kepedulian sosial yang sangat tinggi, saat ini sebagian besar masyarakat memahami pentingnya pendidikan dan kesehatan.

Tak hanya itu, pemberdayaan masyarakat untuk menopang roda perekonomian mereka juga kami jalankan.Dengan konsep ekonomi keluarga bersama para ibu rumah tangga, PKK memberikan keterampilan khusus sehingga mereka mempunyai kegiatan usaha. Jadi, sebenarnya kader PKK adalah ujung tombak pelaksana program pembangunan pemerintah.

Sebelum pemerintah bergerak,kami sudah lebih dulu bergerak. Meski demikian, para kader PKK di Kota Cimahi tetap menunjukkan semangat luar biasa menyukseskan program- program PKK yang tidak lain sebagai bagian dari pemrakarsa program pemerintah.

Berapa jumlah kader yang terlibat kegiatan PKK?

Sejak dibentuknya PKK di Kota Cimahi pada 2002 lalu,awalnya Kota Cimahi memiliki 11.365 kader. Data terakhir pada 2009, jumlah kader PKK di Kota Cimahi mencapai 30.000 orang. Kalau dilihat, kader- kader ini memang dibutuhkan dalam pelaksanaan program pemerintah. Pasalnya, ini juga membantu keterbatasan personel di pemerintahan.

Lagipula paradigma pelaksanaan program pemerintah sudah berubah yakni memberdayakan masyarakat. Jadi pemerintah hanya memberikan fasilitas berupa pendampingan saja.Dengan begitu sesuai fungsi PKK di pemerintahan yang menjadi tim penggerak, karena memang betulbetul menggerakkan.

Apa hasil Tim Penggerak PKK di Kota Cimahi?

Kami ini benar-benar hanya menggerakkan masyarakat untuk berdaya, tetapi dari gerakan tersebut mulai dari tingkat provinsi ada semacam evaluasi, sehingga kami juga mengevaluasi pencapaian tingkat kota. Di Kota Cimahi,kami sudah meraih kejuaraan baik tingkat provinsi maupun nasional,mulai 2002-2010. Khusus untuk penghargaan yang diraih Tim Penggerak PKK tingkat nasional ada lima penghargaan.

Sementara, penghargaan yang diraih Tim Penggerak PKK untuk tingkat provinsi berjumlah 55 penghargaan. Lalu, ada lima penghargaan khusus tingkat nasional yang diberikan kepada saya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Cimahi. Namun, hasil ini bukan semata-mata kerja saya sendiri. Saya melihat hasil ini justru bukan hasil yang saya capai. Hasil ini merupakan upaya kerja keras, kegigihan, kesabaran, keuletan, dan kedinamisan seluruh kader TP PKK Kota Cimahi.

Dari sekian banyak penghargaan, pesan apa yang bisa Anda sampaikan kepada publik agar tidak skeptis terhadap pencapaian ini?

Kota Cimahi memang kota kecil, tapi perlu diingat justru kota kecil dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi bukan persoalan mudah menanggulangi berbagai permasalahan yang muncul. Biasanya jika satu kota dengan kepadatan penduduk luar biasa, tingkat permasalahan sosialnya akan sangat tinggi.Karena Cimahi berstatus sebagai kota, penyelesaian permasalahan sosialnya relatif lebih rumit dibandingkan kabupaten. Dalam menyelesaikan masalah tetap diperlukan kebersamaan.Kebersamaan sosial ini dibutuhkan mulai dari kami sebagai Tim Penggerak PKK, pemerintah daerah, hingga masyarakat.

Nah, menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat ini yang sangat sulit. Jadi pola pikir masyarakat diubah agar mereka concern terhadap programprogram pemerintah. Selama ini upaya yang dilakukan Tim Penggerak PKK beserta 30.000 lebih kadernya di Kota Cimahi adalah sering berkoordinasi secara berjenjang, mulai dari pertemuan rutin,

bina wilayah, hingga rapat koordinasi dengan Ketua Tim Penggerak PKK tingkat kelurahan dan kecamatan. Dengan demikian, hubungan antara kader terbawah dengan saya tidak ada jarak. Sebenarnya kesulitan membina dan memberdayakan masyarakat di satu kota cukup berat, sebab mereka sudah lebih materialistis dan tingkat individualismenya tinggi.

Untuk komoditas,apa keandalan dan kekhasan di Kota Cimahi?

Salah satu tujuan PKK melakukan pemberdayaan di bidang ekonomi.Kami ini mengajak masyarakat menampilkan hasil pemberdayaan ekonomi.PKK Kota Cimahi rutin mengadakan sekolah Jumat. Kegiatan ini diisi keterampilan tata boga dan pengetahuan sosial lainnya. Mereka diajak berusaha untuk memasarkan produknya ke pasar.Untuk komoditas di masyarakat yang sudah berjalan, kami juga berusaha menyempurnakan produk-produk mereka.

Jadi membina mulai penampilan, rasa, packaging, hingga higienitasnya. Ada beberapa komoditas makanan yang sudah bisa kami promosikan di tingkat Jawa Barat,bahkan tingkat nasional. Beberapa di antaranya menjadi komoditas makanan etnik khas Kota Cimahi seperti comring, denjapi, sumpia, keremes, keripik kencur, dan masih banyak lagi. Semuanya ini diolah dari bahan baku sumber daya alam tradisional, sehingga dari sinilah Kota Cimahi mendapat penghargaan Juara I Penampilan Makanan Etnik tingkat Jawa Barat pada 2007 lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar